Kamu mau jadi teman tidurku? Badanmu besar. Dadamu serupa bantal. Lenganmu bisa jadi selimut di sekeliling tubuhku.
Selama ini, teman tidurku ya kasur, bantal-guling, dan selimut. Aku bosan. Mereka nggak bernapas. Mereka nggak memiliki detak jantung.
Mereka nggak bergerak. Nggak marah saat tertendang. Nggak memiliki napas bau saat pagi. Nggak kentut saat malam. Nggak hidup. Di usia dua puluh, untuk pertama kalinya, aku menginginkan teman tidur yang hidup. Atau teman hidup yang tidur. Atau teman hidup.
Saya menulis sebab sering diserang perasaan ingin berada di sini, di sana, dan di mana-mana sekaligus. Semua yang saya tulis disini sebenarnya cuman mau bikin pengakuan dosa saja. Ini cuman sekedar luapan dari sampah hati saya setelah sekian lama mengendap di palung pikiran yang kedap dan padat.
Senin, 22 Juli 2013
Tidur Punya Teman
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.