Senin, 27 Januari 2014

Peanut Twin Rabbit

Kacang dua kelinci bikin gue sensi. Kelinci aja bisa berdua-duaan. Gue enggak. Kacang dua kelinci. Nggak dua sejoli sekalian?! Sewot.

Gue haramkan kacang dua kelinci meskipun enak. Pake inisial DeKa segala. Nggak suka gue!
Bikin aja sekalian Dua Kambing, Dua Sapi, Dua Mamalia. Sok imut pake kelinci. Nggak buaya aja? Kacang Dua Buaya atau Dua Serigala.

Bikin produk kacang ah. Namanya apa ya?
Kelinci aja.
Lah. Gue jualan kacang kok namanya kelinci.
Lah. Tetangga jualan susu, namanya beruang.

Dua Kelinci aja nih?
Iya. Kenapa? Kurang?
Tambahin lagi, satu kata.
Oke. Mesra.
Kacang Dua Kelinci Mesra?
Iya.
Oke. Lebih ngeselin sih.

Inception Parodi

Gue mimpi seru. Ceritanya gue bisa masuk ke mimpi temen gue dan membaca masa depannya. Temen gue ini nggak pernah mengingat mimpinya. Yang dia tau, setiap bangun tidur dia merasa sedih. Dia khawatir akan apa yang bakal terjadi.

Makanya dia minta bantuan gue untuk masuk ke mimpinya, menceritakan kembali apa yang gue lihat, dan membantu dia mengantisipasi masa depan. Gue masuk ke mimpinya lewat sebuah pintu kayu sebesar pintu aula gereja. Gue lihat ada yang berusaha menyakiti anaknya yang masih bayi.

Samar-samar banget keingetnya. Gue masuk ke mimpi tuh kayak masuk ruang teater. Gelap dan ada panggung.

Waktu keluar dari mimpi temen gue, gue ketemu dia lagi duduk dan nangis di sebuah meja kayu. Gue nyamperin dan ngasih tahu semuanya. Tidur kok seru banget yah. Lanjut aja apa?