Pernah kepikiran gak sih kalo kita seringnya jatuh cinta sama orang yg mirip mantan? Semacam ada polanya gitu.
Ya kalo dulu mantannya baik terus sekarang dapat yg (lbh) baik sih gak apa, tapi kalo selalu dapat pacar yg nggak bener gimana dong?
Katanya sih, pola itu terbentuk karena reaksi kimiawi di otak kita yg membuat kita lebih gampang suka sama orang yg kita "kenal". Makanya gak heran ada orang yg milih pasangan seperti ibunya/bapaknya. Kenapa? Karena kita lebih merasa aman dengan yg kita "kenal".
Terus kenapa dong kita merasa bahwa orang yg salah itu malah "aman"? Bisa jadi karena mukanya mirip mantan/orangtua kita... Kalo kata buku consumer behavior: "familiarity breed liking".
Manusia cenderung mengulang pola yg sudah terbentuk sejak kita kecil. Meskipun gak baik, tapi somehow kita merasa nyaman.
Contohnya aja seperti anak perempuan yg terbisa ngeliat ibunya dipukuli ayahnya mungkin akan jatuh cinta sama orang yg seperti ayahnya juga tanpa sadar.
Sebab bagi beberapa orang sadar bahwa dia menganggap seperti itulah caranya dicintai.
Saya menulis sebab sering diserang perasaan ingin berada di sini, di sana, dan di mana-mana sekaligus. Semua yang saya tulis disini sebenarnya cuman mau bikin pengakuan dosa saja. Ini cuman sekedar luapan dari sampah hati saya setelah sekian lama mengendap di palung pikiran yang kedap dan padat.
Kamis, 11 Juli 2013
Mantan Berpola
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.