Senin, 29 Juli 2013

Rela(tionship) Breaking Down

Nggak ada orang yang nggak kepengin hubungannya awet. Iyakah? Nggak juga. Ada loh yang kepengin putus tapi nggak tau caranya. Ada.
Bisa jadi karena udah ngerasa nggak nyaman, udah bosen, tapi nggak tega untuk bilangnya ke pacar. Mungkin juga kamu udah ngasih tanda-tanda mau putus, tapi dia nggak bisa ngebaca juga. Repot.

Salah satu caranya mungkin dengan ngebatalin kencan mendadak di menit terakhir. Dan lakukan beberapa kali. Atau di tengah kencan, bilang kamu mendadak ada urusan dan harus pergi. Dia pasti bete.
Jangan pernah bales sms/chat-nya, jangan angkat telponnya. Lakukan terus dalam beberapa hari. Kemungkinannya, dia bakal frustrasi dan nggak akan nyari-nyari kamu lagi. Kelar perkara.

Selain itu, bisa juga dengan cara nggak mau dengerin curhatannya. Nggak usah ngomong yang manis-manis juga. Tiap kali dia mau curhat, alihkan pembicaraan. Kesel tuh orang kalo digituin kan?
Kalo dia mulai ngajak berantem, nggak usah nyaut. Diemin aja. Anggap seakan-akan kamu nggak peduli.

Atau, bisa juga balik caranya dengan cara nelpon dia terus-terusan, posting di wall Facebook-nya tiap 5 menit sampe dia gerah sendiri. Tanya berpuluh-puluh kali dalam sehari, "Kamu sayang nggak sih sama aku?" Pasti dia kesel.
Kalo dia mau pergi sama temen-temennya, dramain aja: Pilih mereka atau aku? :D
Pokoknya usaha semaksimal mungkin supaya dia gerah sama kamu dan nggak tahan untuk mutusin kamu. Hehe.

Bisa juga cerita tentang cewek cakep yang tadi kamu temui di jalan, dan betapa kamu suka banget sama orang itu. Dia masih belum mutusin kamu juga? Cerita tentang kebaikan-kebaikan mantan kamu dulu! Dan banding-bandingin...
Dijamin kamu pasti segera akan diputusin sih kalo kayak gitu. Sebaliknya, kalo kamu nggak mau diputusin ya jangan buat hal-hal kayak gitu :D

Batas kesabaran dan toleransi orang itu memang beda-beda, tapi tetep ada batasnya. Itu aja patokannya.
Nggak bisa mutusin pacar bukan selalu karena masih cinta. Bisa jadi karena nggak tega atau nggak enak hati. Tapi memang lebih baik terus terang sih kalo mau putus. Lebih berani, lebih nggak pengecut :)

Jangan mutusin lewat Sms/chat. Lewat telfon aja jangan. Temui langsung. Hargai dong perasaannya. Kecuali LDR ya...
Orang yang pernah mutusin nggak pake ketemu langsung, cenderung bakal mengulanginya lagi. Kamu juga nggak mau kan digituin? Kecuali nih, kecuali, kalo orang itu berbahaya, bakal berlaku kasar kalo kamu putusin, ya jangan ditemuilah...
Jangan pernah bilang, "Kamu terlalu baik buat aku." Itu bullshit. Jujur ajalah, bahwa kamu memang udah nggak cinta lagi...
Jangan menyalahkan siapa-siapa. Kamu mau putus kan, bukan mau ngajak berantem?
Nggak usah sok manis juga. Yang penting jujur dan tegas. Dia bakal lebih menghargai kok dengan cara itu.
Jangan mutusin saat dia ulang tahun, saat lebaran atau natal. Tapi jangan ditunda terlalu lama juga.
Orang yang tau apa maunya, nggak akan nunda-nunda atau ragu. Kalo ragu ya artinya kamu nggak yakin kamu mau putus.
Jangan PHP juga dengan bilang: Aku perlu waktu untuk sendiri dulu, jadi ini cuma break. Itu jahat.
Nggak usah juga langsung pengumuman ke seluruh dunia bahwa kalian udah putus. Ada yang namanya masa transisi.

Udah bilang "putus" bukan berarti kita langsung bebas merdeka mau ngapain aja. Hargai hubungan itu. Hargai perasaannya. Kamu boleh aja yakin bahwa kamu memang harus putus, tapi tetap harus mikirin perasaan dia. Kalian pernah saling sayang kan?
Putus itu bisa baik-baik, meskipun kalo sampe putus itu artinya keadaannya (jadi) nggak baik.

Kalo kamu jadi pihak yang diputusin juga nggak usah drama. Nggak usah jelek-jelekin mantan juga. Cinta nggak bisa dipaksa, bro.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.