Sabtu, 23 Agustus 2014

Bincang Cinta

Jam 10 malam minggu ini adalah saat yang tepat untuk membicarakan cinta. Kadang kita tetap bertahan mencintai dalam ke-delusional-an kita dan berharap, samdei akan jadi nyata.

Biarin aja dianggap cinta delusional, yang penting happy.
Lalu sampai kapan berharap pada orang yang justru memalingkan mukanya pada yang lain? So stupid? Yeah.. (terharu)

Tergila gila pada orang yang malah tergila gila pada orang lain itu mah gilak ! Cinta gilak !

Tadi so stupid, terus gilak. Duh, itu cinta kok ngenes banget ya (tersedu-sedu)

Tapi cinta emang identik dengan ngenes kok. Saya rasa kita semua pernah mengalami ke-ngenes-an dalam cinta. Happy ending ? Oh itu hanya ada dalam FTV. Please deh. Jangan terlena dengan tontonan seperti itu.
Tak ada yang benar benar happy ending. Yang ada hanya di hepi-hepiin. Pura pura hepi. Sampai akhirnya capek sendiri.

Cinta itu drama. Too much drama. Saat kamu terjebak di dalamnya, tanpa kamu sadari, kamu seperti memainkan sebuah sinetron. Kadang kamu tertawa bahagia, kadang menangis sesenggukan, kadang mengumpat kesal, kadang berucap syukur. Ya gitu deh. (Ketawa)

Dalam cinta, mungkin rasanya seperti naik rollercoaster. Ada cemas, ada lega, ada takut, ada deg-degan tapi bikin ketagihan untuk nyoba lagi.
Ya kita harus tetap berani untuk mencoba lagi setelah pernah melewati masa masa sulit, pada sebagian orang mungkin tragedi.

Se-merdekanya hidup sendiri, tetep aja lebih enak hidup berdua. Seenggaknya, ada yang diajak berantem, ada yang ngebawelin. Wkwkwkwkwkwk... jadi aku nyari pacar cuma buat di bawelin ? Hooh.. iyah. masalah buat pacarku ? (Peluk)

Tak ada yang benar benar abadi. Begitu juga dengan kesendirian. So, sudah siap membuka hati lagi ? Sudah ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.