Minggu, 11 Mei 2014

Bercinta Dengan Jiwa Lupa

Aku ingin kita bercinta. Kita bercinta melepas segala identitas. Kita menanggalkan siapa kita, apa status kita, dan apapun atribut kita. Kita melupakan kehidupan kita masing-masing dan menghabiskan menit-menit ini sebagai dua manusia yang terikat oleh nafsu. Bukan cinta. Lalu aku menyukaimu tanpa mesti mengukirmu dengan hati, hanya bermodalkan suka sama suka.

Kita bercinta, untuk sejenak kita bukan siapa-siapa. Kita mainkan peran yang sama sekali berbeda dari yang kita lakukan di kehidupan nyata. Ranjang menjadi panggung sandiwara. Panggul kita menjadi atensi utama. Kita aktris dan aktor yang berdansa di atas seprai.

Bibir kita, tubuh kita, lalu menyatu. Bagai potongan puzzle yang tercetak sempurna untuk satu sama lain. Tak perlu hati, hanya genital semata. Kita bercinta dalam ketelanjangan. Dalam kekosongan yang utuh. Tanpa memori masa lampau atau harapan hari esok.

Aku ingin kita bercinta, lalu lupa siapa kita. Hari ini saja, cukup hari ini. Mengenai esok bisa kita pikirkan besok. Aku ingin kita bercinta, tanpa cinta. Kita lupakan masa. Kita dua jiwa yang lupa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.