Kamis, 15 Mei 2014

Atheis Apatis

Awal tahun ini emang punya banyak rencana mau ke sana, ke sini. Mau ke Jakarta ngerayain First Anniversary bareng kamu, so far ternyata tinggal wacana. Termasuk naikkin lampion di Borobudur bareng anak-anak SMART Diploma 47, atau gak minimal sama gebetan di Bogor. Hehehe.. Walaupun aku gak ngerayain Waisak sih. Tapi aku emang suka melihat perayaan semua ibadah agama.

Ibadah itu memang penting, tapi gak sepenting keimanan. Ibadah itu hanya pakaian. Bisa berlubang, bisa usang, kadang malah bisa diganti ☺ Jadi menurutku sih, orang mau pindah agama kalau keimanannya jadi semakin sehat, kenapa gak? Toh Tuhannya sama, hanya beda cara beribadahnya.
Kurasa Tuhan juga nggak keberatan kok kalau cara kita menyembah dan mencintaiNya diganti. Yang penting tetap cinta kan?

Semua agama merasa dirinya "satu-satunya jalan." Ah, itu kesombongan, bukankah? Dan Tuhan nggak suka kesombongan, menurutku. Norak ah kalo hari gini orang pindah agama dicap ini itu, atau malah dibangga-banggain kayak pahlawan apa gitu.
I, myself, am open to any possibility, any change. Because I'm not a stone. I might need something new, things that can make me better.

"People confuse spirituality with religon all the time. You were born with a spirit, you were taught a religion." - @OpenDeMind

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.