Saya menulis sebab sering diserang perasaan ingin berada di sini, di sana, dan di mana-mana sekaligus. Semua yang saya tulis disini sebenarnya cuman mau bikin pengakuan dosa saja. Ini cuman sekedar luapan dari sampah hati saya setelah sekian lama mengendap di palung pikiran yang kedap dan padat.
Senin, 03 Januari 2011
Antara Persahabatan dan Keluarga
Ini adalah hari dimana gue sudah selesai liburan akhir tahun baru. Kembali lagi ke kehidupan awal dimana gue kuliah dan menjalani aktivitas dalam kegiatan mahasiswa. Belajar, santapan dengan buku, mendengar ocehan dan ceramahan sang dosen, dan yang terpenting adalah bisa berkumpulnya lagi teman-teman seperjuangan gue. Kenapa gue senang saat sesudah masuk akhir liburan? Karena gue bisa santap makanan khas dari penjuru daerah se-Indonesia. Hahaha... :D
Kami merupakan sekumpulan mahasiswa yang semuanya terdiri dari daerah-daerah perwakilin provinsi dari masing-masing ibukota. Daerahnya bermacam-macam: Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Jambi, Bangka Belitung, Bekasi, Bogor, Medan, Palembang, Sulawesi, Tanggerang, Kediri, dan masih banyak lagi daerah Jawa. Tapi dalam kelas kami yang mendominasi adalah daerah Medan, ya walaupun letak kampus kami berada di daerah Bogor, Jawa Barat.
Disini juga kami tinggal dalam satu komplek perumahan, yang disebut-sebut sebagai Perumnas Bantarjati. Perumahan ini bisa gue bilang sebagai tempat mess'nya anak Perkebunan Kelapa Sawit Mahasiswa IPB-SMART. Yah, maklum lah kalau sudah berangkat kuliah bisa penuh tuh jalan, karena kami selalu berangkat bersamaan walaupun kos'an kami berbeda tapi tetap aja satu komplek.
Gue senang, bisa punya sahabat seperti kalian. Kalian bisa menggantikan peranan keluarga dan saudara-saudara gue. Gue juga berharap agar dalam pertemanan kami, tidak dikotori oleh penghianatan dan sebuah tindak kelicikan maupun kejahatan individu yang ingin menang sendiri. Karena gue gak mau dan tidak ingin mencari musuh. Sungguh sangat menyesal, kalau gue banyak musuh. Benar kata pepatah "Lebih gampang mencari musuh daripada mencari sahabat sejati yang mau menerima kita disaat senang tetapi juga disaat kita susah". Semoga gue dan loe, para mahasiswa perantau muda yang sukses di masa depan kelak, bisa tetap terus berteman, bersahabat, dan saling menghormati walaupun status, jiwa, dan raga kita telah berbeda.
Amin ya Robbal Alamien!!!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.