Silahkan ambil raga dan hatinya sekaligus. Tapi 1 hal, Sisakan kesempatan untuk tetap bisa ku doakan.
Itu saja.
Padahal aku pernah memanjatkan pinta pada semesta supaya kau bukan hanya datang untuk sebuah kepergian. Setelah perpisahan kita. Diatas sepi aku menikmati kekosongan, dan kau meratapi menangisi tentangku di peluknya.
Aku mengenalmu sebagai pusat semesta yang Tuhan ciptakan, sumber dari segala bahagia dan bara api semangat bagi hidupku.
Ini saatnya bagi tangan kanan memberi hormat kepada kenyataan, kemudian tangan kiri akan bersusah payah meremas kenangan demi kenangan. Semesta akan mengikatmu bersama dengan udara, maka tak peduli sejauh apapun aku berada, harummu tetap terasa.
Tak peduli sekeras apapun kamu berjuang, sekuat apapun kamu bertahan. Terimalah, ada keadaan-keadaan yang memang tidaklah bisa dilawan.
Sebenarnya aku tak butuh yang lebih hebat dari kamu. Karena paling hebat bagi hatiku adalah bila tetap bertahan bersamamu.
Semoga akan ada malaikat Tuhan yang paling pemberani, untuk datang lalu mencabut namamu..
Di hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.