Di ujung dunia, tempat suara para Malaikat terdengar paling nyaring, kamu akan menemukan cermin yang telah kamu buang dan melihat dirimu menyeringai.
Karena begitu tajam pendengaran Malaikat, sehingga suara bulu mata yang jatuh ke hidungmu pun terdengar nyaring.
Karena saat itu, hal-hal yang kamu mengerti penuh akan berbalik menanyakanmu. Bumerang itu terbuat dari isi otakmu sendiri.
Kamu menyempilkan berjejal-jejal alasan di bawah titik tanda tanya. Lalu angin dingin meraup alasanmu dan melempar tanda tanya ke hidungmu.
Dari mana datangnya percaya? Sampai mana jauhnya ragu? Titik akan menjadi tanda tanya, tanda tanya mjd tanda seru. Lalu bibirmu akan kelu.
Aku terlalu bebas, sayapku yang kotor ini terlalu lebar. Mungkin kamu perlu menggunting garis langit dan memangkas sayapku sedikit.
Langit terlalu luas. Congkel mataku, buang ke jurang agar langit tak lagi terlihat. Pangkas sayapku, lempar ke awan, agar aku tak lagi terbang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.