Kelopak pagi, harum.
Hijau semesta, tersenyum.
Biru udara, berdentum.
Aroma awan, berlari.
"Pagi," sapa Mentari.
Anak angin mengecup pipi.
Mataku menyipit.
Mengintip dari punggung Mentari.
Menanti.
Sebentar lagi,
jingga akan mencumbu biru.
Biru mendekap putih.
Lalu Mentari, menyungging senyum.
Membuai kolong semesta.
Kaki-kaki kecil, cakar-cakar mungil.
Seriosa parkit, nada-nada burung gereja.
Dansa rumput hijau, parfum tanah merah.
Dendang daun-daun. Gemerincing kecapi air.
Selamat pagi, semesta.
Semesta tak terlihat.
Semesta yang di sana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.