Kamis, 08 Agustus 2013

Sejarah arti Ramadhan dan Lebaran

Istilah "ramadhan" berarti “panas terik yang menyengat” karena di negeri asalnya (Arab), bulan ramadhan merupakan suatu bulan dengan kondisi gurun dan cuaca yang panas! Orang muslim diwajibkan shaum/puasa, sehingga nilai inti dari ramadhan sejatinya bermakna “kawah candradimuka,” yaitu semacam camp (pendidikan militer). Beda banget ya sama di Indonesia? :D :P

Di bulan Ramadhan, ada istilah “ngabuburit (bahasa Sunda, burit: sore/petang) adalah kependekan dari "nga+bu+burit" yang berarti proses mengisi waktu puasa, kira-kira dari ashar hingga magrib. Ini hanya ada di Indonesia loh :D

Sementara, istilah “mudik” adalah kependekan dari "mulih ke udik" atau "pulang ke kampung" (bahasa Sunda/Betawi). Tradisi ini muncul seiring urbanisasi yang tarjadi di negara-negara berkembang. Makna “mudik” seharusnya menjadi retrospeksi, yaitu mengingat kembali akar sejarah kita, kembali ke asal tempat dimana kita lahir & dibesarkan.

Di akhir Ramadhan, kita tentu mengenal istilah "lebaran" yang berarti “lapang, luas, atau ikhlas” yang memiliki nilai “terbuka lebar dalam memaafkan.” Oleh karena itu, Idul Fitri sering kita sebut “lebaran kecil,” sementara Idul Adha disebut “lebaran besar” yang berarti “ikhlas berkorban.”

Nah, karena besok sudah lebaran, saya dan keluarga besar Arlich, mengucapkan Selamat Idul Fitri 1434H, mohon dimaafkan lahir dan bathin yaa ;)

Demikian, semoga bermanfaat! Terima kasih atas keikhlasan dan kebaikan sahabat-sahabat semuanya!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.