Jumat, 21 Juni 2013

Haus

Ada lelehan otak yang mengalir
sampai ke tenggorokan.

Aku lupa apa itu haus.

Aku ingat haus.
Kerontang seperti kalengkosongkaratan.

Aku ingat air. Ssuuup!
Menyusup menyatu dengan dinding kerongkongan.
Sebentar saja sampai kerongkongan ini kembali kerontang.

Air itu hidup.
Aku ingat haus.
Tapi air itu hidup.

Berjalan sendiri melewati gusiku,
bercinta dengan lidahku,
menyetubuhi kerongkonganku.

Apa itu haus? Aku lupa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam.