Ada kosong di j e d a
j e d a sedang tengkar
j e d a kan keluarga
kenapa j e d a
j a u h
?
***
Jakarta, 04 Maret 2012
di atas Transjakarta
Saya menulis sebab sering diserang perasaan ingin berada di sini, di sana, dan di mana-mana sekaligus. Semua yang saya tulis disini sebenarnya cuman mau bikin pengakuan dosa saja. Ini cuman sekedar luapan dari sampah hati saya setelah sekian lama mengendap di palung pikiran yang kedap dan padat.
Selasa, 23 Oktober 2012
Selasa, 09 Oktober 2012
Tinggi
Sayapku gak pernah mati. Sayapku gak berhenti mengepak.
Semakin kencang angin, semakin tinggi sayapku akan membawaku.
Aku ada di atas semua, pandanganku setinggi awan.
Aku berkenalan dengan sinar mentari dan bergurau bersama angin ribut.
Aku melihat manusia-manusia kecil. Hidup dan mati.
Aku lihat bunga-bunga cantik. Hidup dan mati.
Semua yang bermula dan semua yang berakhir dan semua yang berlangsung.
Yang tertawa dan terbawa. Yang tersenyum dan yang harum.
Semua yang berawal, semua yang berajal.
Yang lahir dan yang mati. Yang sakit dan yang sembuh.
Tapi aku tinggi di atas yang ada dan terlihat.
Aku tidak terhilang. Aku tidak hanyut atau jatuh. Atau terjerembab.
Aku di atas. Menimbang-nimbang suhu udara.
Bersinggungan dengan pundak awan.
Menari-nari bersama janin embun.
Mencabut uban uterus hujan.
Aku menelan liur langit dan bercumbu dengan putih sampai mati.
Aku tak mengenal takut, aku tak tahu apa gentar.
Aku tinggi, lebih tinggi dari Himalaya, dari hati-hati kecil manusia.
Sayapku yang membawaku pergi, menyelimuti putih dengan senyum.
Berkasih-kasihan dengan udara transparan. Berkejaran dengan intimasi dingin.
Aku melihat yang besar dan memperhatikan yang kecil.
Aku terjun seperti air yang dimuntahkan awan.
Aku merayap sampai ke atap langit.
Aku mengunyah gelombang suara.
Aku menyerap getar angkasa.
Aku tinggi.
Tinggi di atas tinggi.
Aku dalam.
Dalam di dalam dalam.
Aku berputar, aku tidak pusing, aku tidak hilang.
Aku melompat. Aku tidak jatuh. Telapakku tidak rapuh.
Jari-jariku menapak ketetapan. Aku solid. Aku tidak rapuh.
Sabtu, 06 Oktober 2012
Pertanda
Apa yang bisa aku sebut dengan tanya
Kini semakin lama dalam nyata
Aku tak tau lagi harus bagaimana
Bisa apa tidaknya aku melakukan semua
Dunia sudah tak lagi bebas bersua
Bahkan semuanya telah dibekap untuk tertawa
Bernapas tak bisa
Bahkan bergerak pun telah kaku yang tersisa
Apa arti dari semua
Hanya tanda tanya yang kurasa
Tanya sebagai pertanda aku kan tiada
Hampa... tanpa rasa... tak bersuara...
Published with Blogger-droid v2.0.4
Langganan:
Postingan (Atom)