Selasa, 03 November 2015

Denialnya PDKT

Dalam pdkt-an, kemampuan melumerkan suasana dan menentukan arah pembicaraan yang menarik mungkin jadi skill wajib buat cowok ya, Eh cewek juga sih.
Untuk sebagian cowok mungkin pdkt-an itu seni. Seni menggali lebih banyak tentang dia, seni menentukan pembicaraan yang seru dan seni melumerkan suasana. Begitulah cowok saat pdkt-an akan terbiasa banyak cerita tentang dirinya, kadang lupa menggali lebih banyak tentang lawan bicaranya.

Dari kebanyakan sih, cowok bakalan melebih-lebihkan hidupnya. Yang hidup biasa aja, ngaku hidup lebih. Beda sama laki-laki yang sejatinya lebih merendah diri. Gaji puluhan juta, bilang satuan juta. Kenapa laki laki merendah? Karena dia gak ingin mendapatkan wanita yang tau senengnya aja. Prosesnya gak mau tau.

Wanita ini emang manjanya kebangetan kalau sudah punya pria mapan. Ngomongin ke orang-orang, padahal si cowoknya belom tentu semudah itu mencari penghasilan. Kami juga bantong tulang loh untuk mendapatkan kalian. So, jangan terlalu meninggi-ninggikan apa yang kami punya. Karena hidup enggak se-denial itu. Seperti pacar yang kamu pegang tangannya kemana-mana.

Mau dia punya kampus, punya pom bensin, punya resto, toh kalau kamu belum pernah bisa buktiin itu semua ke mantanmu buat apa diceritakan dan terlalu meninggikan. Paling hanya ditertawakan dan di cap sebagai denialnya kalian aja.