Sabtu, 28 Juni 2014

Nyemangatin diri sendiri... :(

Pernahkah kamu menyesal meninggalkan seorang yg baik hanya karena di luar sana ada yg lebih menarik?

Pernahkah kamu menyesal meninggalkan orang yg kamu cintai hanya karena jenuh?

Pernahkah kamu menyesal meninggalkan pasanganmu karena digodain mantanmu yg ternyata hanya sekedar menggoda?

Tak ada gunanya menyimpan sesal terlalu lama. Maafkan dirimu. Kamu berhak untuk bahagia. Yang sudah terjadi, biarlah.
Yang perlu kamu lakukan hanyalah berdamai dengan dirimu sendiri dan masa lalumu serta kesalahan kesalahan yang dulu.

Manusia saja tak ada yang sempurna. Apalagi kisahnya. Jangan menghukum dirimu sendiri terlalu keras. Kamu berhak bahagia meski pada masa lalumu, kamu pernah menyakiti orang yang mencintaimu.

... dan jangan pula rusak bahagiamu dengan menyalahkan kurmamu kalau ternyata yang kamu sakiti jauh lebih bahagia darimu.

Sugesti untukmu...

Kadang kita berpikir, kita sangat terpuruk tapi dengan melihat ke sekeliling, ternyata ada yg lebih terpuruk lagi. Terpuruk itu biasa. Tapi bagaimana kita bisa melewati masa-masa keterpurukan itu dan berusaha bangkit sesudahnya, itu luar biasa.

Saat terpuruk, kamu tidak sendiri. Tanpa kamu sadari, Tuhan mengirimkan tangan-tangan ajaib yang membantumu untuk bangkit. Mungkin dia keluarga terdekat, sahabat, atau teman lama yang muncul kembali, mungkin saja mantan yg sampe sekarang gak bisa kamu lupain saking jahatnya dia sama kamu.

Kenyataannya kita memang tidak bisa hidup sendiri, menyimpan atau menyelesaikan masalah kita sendiri. Kita tetap butuh sosok lain uutuk bercerita, kita tetap butuh bahu lain untuk menumpahkan airmata.

Harus juga inget ada saatnya kita ngelakuin sugesti. Sugesti berpengaruh besar saat kamu udah kehilangan semangat dan support dari sekitar. Sugesti diri kamu jadi lebih baik.

Cara mudah kok, kamu cukup bilang dalam hati dan buat diri kamu tersenyum waktu ngatain gituan. Hehe...
"Tenang aja, bukan cuma aku kok yang kaya gini. Mereka juga pasti ngerasain hal yg sama. Lantas kenapa aku mesti ngerasa paling jatuh dan seakan ga bisa lewati ini. Dan pasti mereka berharap bisa seperti aku! "

Pura pura tegar itu melelahkan. Pura pura seolah semuanya baik baik saja padahal kenyataannya tidak.
Kadang orang yang terlihat sangat kuat, sesungguhnya orang yang sangat rapuh.

Tak ada lebih menyedihkan dari orang yang berpura pura bahagia, sesungguhnya hatinya penuh luka dan dendam.

Believe it or not friends on social media who helps me a lot through that situation.

Minggu, 15 Juni 2014

Jelas Beda!

Kalo waktu kamu susah terus ada orang yang langsung nolongin, sebut dia teman. Tapi kalo waktu kamu susah dan ada yang puas banget ketawanya, baru abis itu nolongin, sebut dia sahabat.
Dan kalo waktu kamu susah dia cuma ngetawain tapi abis itu gak ngebantuin, sebut dia asu.

Gak begitu susah kok buat ngebedain mana yang beneran temen, mana yang layak disebut sahabat, mana yang cocok dipanggil asu. Kesian asu. Disama-samain sama manusia brengsek.

Kesian kacang. Kalo ada manusia yang punya temen baru terus lupa sama temen lamanya, si kacang dijadiin perumpamaan.
Kesian juga gajah bengkak. Kalo ada manusia berbadan besar dan hobi makan, dikatainnya kayak gajah bengkak.

Manusia emang gemar menjadikan hewan sebagai kambing hitam untuk masalah-masalah yang dihadapinya.
Tuh kan.
Kambing hitam gak salah apa-apa malah dibawa-bawa lagi.

Rabu, 04 Juni 2014

Ketika Minyak Mulai Mencemari

Intermezzo:
Mi.... enyaaaaaaaak~~~
Suara penjual minyak keliling dengan lantangnya bersuara menjual minyak curah yang dia tahu itu adalah sesuatu yang tercemar untuk dipakai kembali

Minyak disini, bukan penjual minyak. Minyak disini adalah dia yang mulai mengganggu, mengusik, membaui dan seakan lama dibiarkan mulai mencemari.

Minyak yang harus sadar bahwa dia adalah sesuatu yang mencemari. Bukan dilihat dari sisi pandang sayang maupun hina, tapi melihat dari segi tak dibutuhkan dari kehidupan seseorang.

Kini minyak tidak tau apa yang dia cari hingga terobsesi mati menjadi jadi pada jiwa yang dianggap hidup jika bersamanya, padahal mati suri tak sudi.

Yah itulah kehidupan minyak, dia mulai menggoreng. Memanasi semua yang dikenainya, memasaknya hidup hidup jiwa-jiwa yang tak kenal rasa salah.
Anggap saja aku ini ayam potongnya, lalu kamu minyaknya, sedangkan dia yang mati suri tak sudi adalah penikmat hidangannya.

Lihatlah penikmat hidangan itu! Siapa yang dia lahap? Apakah kamu, minyak? Apakah aku, ayam potong?

Minyak, haruskah kamu terus menerus menopang pada sandaran yang salah? Haruskah kamu terus mencoba menolak kenyataan bahwa ada sisi realita yang tak akan pernah terelakkan antara air dan minyak tidak akan pernah menyatu?
Akan kah kamu selalu mencemari hubungan ini?

Lantas Sesederhana Itu?

Beberapa lagu memang bisa membawa kita kembali pada masa lalu. Lantas kita bisa apa?

Terkadang yang nggak ada dicari cari. Sedangkan yang ada di depan mata dicuekin. Cinta memang banyak maunya. lantas kita bisa apa?

Waktu putus cinta rasanya seperti mau mati tapi kenyataannya, kita masih hidup dan masih bisa jatuh cinta (lagi). Untuk melupakan cinta lama, temukanlah cinta baru. Meski akhirnya akan terluka (lagi).

Terkadang cinta, dimulai dengan senyuman, pindah ke ranjang, lalu berakhir dengan saling melupakan. Sesederhana itu.

"Setiap kisah punya makna. Setiap mantan punya cerita yg berbeda."