Minggu, 29 September 2013

Parameter Kesombongan

Kenapa harus sombong sih kalo percaya Tuhan, dan udah tau semuanya cuma titipan? Gak usah percaya Tuhan aja sekalian. Anggapan bahwa kita bener apa salah itu bukan dari diri sendiri, tapi dari orang lain yang nggak takut untuk ngomong jujur :)

Ngerasa diri paling hebat itu dosa sih menurutku. Karena yang paling hebat cuma Tuhan. Yang hari ini paling cakep juga nantinya jelek. Yang hari ini jadi presiden juga suatu hari bakal pensiun. Kriting permanen aja bisa luntur.

Orang yang suka nyombongin dirinya sendiri itu sebenernya mungkin adalah orang² yang gak bisa nerima dirinya sendiri apa adanya ya?
Eh. Salah ding. Bukan gak bisa nerima dirinya sendiri apa adanya, tapi gak bisa menghargai dirinya sendiri. Ulang.

Penyebab kesombongan mungkin adalah enggak bisa menghargai dirinya sendiri, jadi mereka merendahkan orang lain.
Kamu sombong? Ada kok yang lebih sombong dari kamu. Adu sombong aja sih sana! :D

Kebutuhan untuk merasa diri paling hebat itu berasal dari rasa ingin dikagumi dan jadi pusat perhatian. Yakan, yakan, yakan? Kalo kamu ngerasa lebih baik dari orang lain, standar apa dan standar siapa yang kamu pake? Standar orang kan beda².
Cuma orang yang lemah yang kepengin selalu merasa lebih dari orang lain. Dan... pamer.

Sekali lagi kuingatkan padamu: janganlah sombong karena dunia berputar. Yang kamu hina² sekarang besok² bisa jadi tempat kamu minta tolong. Oke sip? :)

Rabu, 25 September 2013

Minggu, 22 September 2013

Sayap Kotor

Di ujung dunia, tempat suara para Malaikat terdengar paling nyaring, kamu akan menemukan cermin yang telah kamu buang dan melihat dirimu menyeringai.

Karena begitu tajam pendengaran Malaikat, sehingga suara bulu mata yang jatuh ke hidungmu pun terdengar nyaring.

Karena saat itu, hal-hal yang kamu mengerti penuh akan berbalik menanyakanmu. Bumerang itu terbuat dari isi otakmu sendiri.

Kamu menyempilkan berjejal-jejal alasan di bawah titik tanda tanya. Lalu angin dingin meraup alasanmu dan melempar tanda tanya ke hidungmu.

Dari mana datangnya percaya? Sampai mana jauhnya ragu? Titik akan menjadi tanda tanya, tanda tanya mjd tanda seru. Lalu bibirmu akan kelu.

Aku terlalu bebas, sayapku yang kotor ini terlalu lebar. Mungkin kamu perlu menggunting garis langit dan memangkas sayapku sedikit.

Langit terlalu luas. Congkel mataku, buang ke jurang agar langit tak lagi terlihat. Pangkas sayapku, lempar ke awan, agar aku tak lagi terbang.

Diskriminasi Status

Beberapa orang yang udah punya pasangan mendiskriminasi mereka yang jomblo karena... insecure!

Biasa orang nanyanya gini sama yang jomblo: "Kamu sekarang udah punya pacar belum?" Kenapa orang HARUS punya pacar sih?
Sebaliknya, kalo udah punya pacar terus pacarnya brengsek, ditanya lagi: "Kamu kok mau sih sama dia? Apa yg kamu liat dari dia?"

Beberapa orang suka ngatur hidup orang lain mungkin karena sayang, tapi bisa juga karena nggak punya kehidupan. Jadi mendingan jadi jomblo apa punya pacar yang brengsek? Apapun itu, hidup kan pilihan masing-masing yes? YES.

Beberapa alasan yang salah untuk punya pacar adalah karena SEMUA teman² punya pacar & karena... kesepian. Atau ada yang kepengin pacaran karena udah umurnya. Aeh. Atau buat balas dendam & pamer sama mantan.

"Find happiness, and happiness isn't always found in a relationship."

Sabtu, 21 September 2013

Sesederhana Itukah Bahagia?

Salah satu cara untuk bahagia mungkin adalah dengan mau menerima kenyataan bahwa ada hal-hal di dunia ini yang gak bisa diubah. Lakukan apa yang kita sukai, bukan apa yang terpaksa harus kita lakukan.
Kalo biasa punya pikiran jelek terus, lama-lama jd kebiasaan. Dan orang yang pikirannya jelek terus, kapan dong bahagianya? Bukan apa yang terjadi yang membuat kita bahagia atau nggak, tapi persepsi kita tentang hal itu.

Temen juga menentukan faktor kebahagiaan. Kita gak butuh temen yang ngeluh terus, yang selalu cari masalah, yang terus drama.

Pikiran yang positif adalah penyebab perasaan yang positif. Dan orang yang bisa mikir positif biasanya lebih sehat dan panjang umur.
Orang yang hidup sederhana (karena pilihan, bukan karena keadaan) itu bahagia. Sebab orang yang bahagia motivasinya bukan materi. Ya kalo materi yang selalu jadi motivasi dan alasan gak ada ada abisnya lah. Mana pernah sih ada orang bilang dirinya udah cukup kaya?

Tujuan hidup itu harusnya kebahagiaan, karena yang lain akan ngikut. Kesehatan, kesuksesan, dll. Ya tapi definisi bahagia tiap orang beda-beda sih ya? Hehe :D

"Hidup ini seperti mimpi. Nikmati & syukuri apa yang baik sebelum akhirnya pergi, karena nggak ada yang abadi"

Jumat, 20 September 2013

Sampai Akhir Nanti

Salah satu cara untuk bahagia mungkin adalah dengan mau menerima kenyataan bahwa ada hal-hal di dunia ini yang gak bisa diubah. Lakukan apa yang kita sukai, bukan apa yang terpaksa harus kita lakukan.
Kalo biasa punya pikiran jelek terus, lama-lama jd kebiasaan. Dan orang yang pikirannya jelek terus, kapan dong bahagianya? Bukan apa yang terjadi yang membuat kita bahagia atau nggak, tapi persepsi kita tentang hal itu.

Temen juga menentukan faktor kebahagiaan. Kita gak butuh temen yang ngeluh terus, yang selalu cari masalah, yang terus drama.

Pikiran yang positif adalah penyebab perasaan yang positif. Dan orang yang bisa mikir positif biasanya lebih sehat dan panjang umur.
Orang yang hidup sederhana (karena pilihan, bukan karena keadaan) itu bahagia. Sebab orang yang bahagia motivasinya bukan materi. Ya kalo materi yang selalu jadi motivasi dan alasan gak ada ada abisnya lah. Mana pernah sih ada orang bilang dirinya udah cukup kaya?

Tujuan hidup itu harusnya kebahagiaan, karena yang lain akan ngikut. Kesehatan, kesuksesan, dll. Ya tapi definisi bahagia tiap orang beda-beda sih ya? Hehe :D

"Hidup ini seperti mimpi. Nikmati & syukuri apa yang baik sebelum akhirnya pergi, karena nggak ada yang abadi"

Apa Adanya atau Ada Apanya?

Betapa mudahnya manusia terpengaruh omongan orang lain. Obat yang terbuat dari tepung kalo dipercaya bisa nyembuhin juga mungkin bisa nyembuhin beneran.
Sehebat itulah yang namanya percaya.

Atau kadang kita ketemu seseorang, jatuh cinta, terus nganggep itu jodoh kita, meskipun banyak gak cocoknya. Dan kita ngotot dia memang jodoh kita. Abis itu ternyata putus. Ketemu orang lain lagi. Jatuh cinta lagi. Dunia indah lagi. Pola yang sama terulang lagi.
Kadang kita begitu karena mungkin kita insecure, takut kesepian, tekanan dari lingkungan. Akhirnya memaksakan diri.

Yang lebih gak masuk akal adalah orang yang pacaran dengan tujuan mau mengubah orang itu jadi lebih baik. Aeh. Pede banget, Mbak? Mas? :D

Hubungan yang diawali dengan terlalu banyak harapan akan berujung pada kekecewaan yang dalam. Tsah... Kita sering lebih percaya pada imajinasi yang ada di kepala kita daripada realita. Terus, pake ngotot pulak! :))

Kalo ada sahabat/orang terdekat yang bilang orang itu gak cocok, jangan diajak berantem. Mereka kadang bisa ngeliat hal-hal yang gak keliatan sama kita. Orang yang keseringan bilang betapa pacarnya luar biasa itu bisa jadi memang pacarnya hebat, atau dia lagi ngeyakinin dirinya sendiri :)

Gak usah berusaha meyakinkan semua orang bahwa kita bahagia. Bahagia itu keliatan kok. Kamu bahagia gak sih sebenernya? Saking denial-nya malah ada orang yang nutupin kekurangan pasangannya, bahkan dari matanya sendiri :)

Kalo dia gak bikin kita bahagia sekarang, jangan ngarep dia nantinya bakal bikin bahagia. Nggak usah nunggu setan buat mutusin lingkaran setan selama kita masih mau pake otak kita yang waras.

Waktu masih baru: "Dia ngertiin gue banget. Dia beda dari yang lain." | Udah putus: "Sama aja dia sama yang lain!"



"Apakah kamu mencintainya apa adanya, atau sebagaimana kamu menginginkannya?"

Kamis, 19 September 2013

Proud and Remember

Kalau kebanggaanmu hanya sebatas pujian basa-basi dari orang lain, masihkah itu terbilang sebagai kebanggaan? Kalau eksistensimu harus kamu usahakan dengan cara mencari pengakuan dari sana-sini, apakah itu eksistensi yang hakiki?

Masihkah kamu mengingat apa itu ketulusan dan kerendahan hati? Ataukah semua sudah terkubur dalam hingar bingar kekinian? Sebagian orang yang tak pernah berhenti mencari, tahukah mereka sebenarnya apa yang mereka cari?

Semoga kita semua dijauhkan dari sifat kesombongan dan dilekatkan pada kerendahan hati :')

"Siapa yang merendahkan hati, akan ditinggikan. Siapa yang meninggikan diri, akan direndahkan." - Alkitab, nggak inget kitab apa :D

"Sementara orang mungkin baru bisa tidur nyenyak dgn memelihara kesombongan & senantiasa dianggap pintar." - @AlberthieneE

Selasa, 17 September 2013

Dear, Mantan...

Masa lalu kadang datang seperti hantu di siang bolong, atau di malam Minggu yang sepi. Aeh... Lucu sih ya, kadang kita ngerasa udah move on, tapi pas ketemu lagi ternyata rasa itu masih ada :')
Ada orang yang boleh dikasih kesempatan ke-dua, ada yang sebaiknya jangan dikasih. Karena ada orang yang dikasih kesempatan lagi malah ngelunjak, dan nggak akan lebih baik seperti janjinya...

Mungkin kalo dulu putusnya karena keadaan, bukan karena berantem atau hal-hal yg nyakitin sih gapapa ya. Atau dulu chemistry-nya sebenernya ada, tapi beda prioritas. Kalo sekarang prioritasnya juga masih beda, ngapain balikan? :D

Tapi sih selama waktu putus itu kesalahannya bisa dimaafin, ya maafin lah. Masih cinta? Ya balikanlah.. Kuncinya balikan lagi mungkin adalah saling jujur dari awal, ngomong pahit-pahitnya dulu, bahas kenapa dulu bisa putus.
Kalo dulu pas pacaran dianya baru umur 21 misalnya terus sekarang udah umur 31, bisa aja sifatnya jadi lebih baik. Mungkin. Tapi ada orang yg sampe tua juga sifatnya masih kekanakan. Suka ngambek, egois. Ada.

Jangan percaya kalo ada orang bilang dia berubah, sebelum ada bukti. Jangan aja pokoknya. Kalo orang tulus sayang sama kita, pasti dia akan memposisikan dirinya sebagai kita. Masalah kita, capeknya kita :')
Mutusin orang itu bukan hal yg gampang. Dan hal yang nggak gampang lainnya? Mutusin mau balikan lagi apa nggak.
Kalo dulu putusnya nggak enak, karena dia selingkuh misalnya, ya kalo balikan siap-siap aja buat disakiti lagi :)

Jangan balikan demi orang lain, tapi demi diri sendiri. Balikanlah karena kita yakin itu yg terbaik untuk diri kita. Dan jangan pernah balikan kalo kita tipe orang yang bisa maafin tapi nggak bisa ngelupain. Bakal diungkit terus nanti.

Caranya ngeliat dia udah berubah apa belum? Temenan aja dulu. Jangan langsung balikan. Dari situ kan bisa keliatan. Orang yg dulunya pacarannya lama & udah serius banget, potensi buat balikan lagi lebih besar.
Orang putus karena percaya bakal dpt yg lbh baik. Kalo gak & ternyata mantan msh yg terbaik? Ya balikan ajalah :D

So, dear mantan(s), has your life been much better since the day we broke up? :)